Berbagai terobosan tersebut menjadi cerminan langkah transformasi yang dilaksanakan di WIKA Group dengan lebih mengedepankan aspek sustainability dan green energy
Jakarta (ANTARA) - Pengamat infrastruktur Yayat Supriatna dari Universitas Trisakti mengatakan inovasi hunian pekerja konstruksi dan perencanaan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menggunakan teknologi building information modelling (BIM) oleh BUMN karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menjadi role model dalam pembangunan infrastruktur.
"Konsep-konsep ini menjadi catatan sejarah, bagaimana membangun kota baru yakni IKN yang dimulai dengan metode serta teknologi konstruksi yang berbeda dengan pembangunan-pembangunan sebelumnya," ujar Yayat saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, pembangunan konsep tempat tinggal atau hunian bagi pekerja konstruksi IKN tersebut telah menjadi konsep bagi masa depan.
Dari sisi desain dan teknologinya yang meliputi elemen smart city, green building, dan lainnya bisa dikembangkan dan menjadi sebuah role model baru, lanjutnya.
Hunian pekerja konstruksi selain dibangun dengan menggunakan teknologi tercanggih yakni modular, juga memanusiakan dan menghargai pekerja-pekerja konstruksi IKN yang menempatinya.
Oleh karena itu, Yayat menambahkan bahwa perencanaan pembangunan IKN dengan menggunakan teknologi BIM oleh BUMN karya itu harus menjadi inovasi baru dalam perencanaan yang smart dan inovatif.
"Di sini lah inovasi yang diberikan oleh BUMN karya untuk mampu menghasilkan yang terbaik di dalamnya," katanya.
WIKA, melalui entitas anak usaha PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WIKA Gedung), hampir merampungkan pembangunan hunian pekerja konstruksi di IKN, dengan menggunakan teknologi modular.
"Modular sebagai terobosan pembangunan konstruksi bangunan gedung yang lebih praktis, cepat, dan ramah lingkungan (minim limbah konstruksi)," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito.
Inovasi lainnya yang berhasil diimplementasikan oleh WIKA dalam pembangunan IKN adalah perencanaan dengan menggunakan teknologi BIM.
"Teknologi BIM terbukti telah berhasil membantu perseroan dalam melakukan proses konstruksi yang lebih efektif dan efisien dan hal ini dapat dilihat dari pembangunan proyek revitalisasi Bandara Halim (salah satu proyek penunjang G20), yang selesai lebih cepat dari jadwal kontrak pelaksanaannya," katanya.
Oleh karena itu, menurut Agung, penggunaan BIM pada proyek pembangunan IKN seperti kantor dan Istana Presiden serta Jalan Tol KKT Kariangau-Simpang Tepadung juga akan mampu menghasilkan perencanaan yang lebih akurat sekaligus mendeteksi clash detection, sehingga pembangunan nantinya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Adapun inovasi-inovasi lainnya dari WIKA yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, antara lain Pohon Energi yang telah diinstalasi di beberapa kota di Indonesia, yang merupakan terobosan penggunaan PLTS di ruang publik yang dari sisi desain menyerupai pohon yang estetik dan mampu memenuhi kebutuhan listrik di ruang publik.
Selain itu, penggunaan limbah abu batu bara (flyash) sebagai salah satu material precast, sehingga mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat limbah batu bara dan semen serta menghasilkan produk precast dengan kualitas yang lebih baik.
Kemudian, aktif membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan menggunakan panel surya yang mana WIKA telah berkontribusi di dalam pembangunan PLTS di berbagai sektor di antaranya kantor, pabrik, perumahan, dan beberapa universitas di Indonesia.
Termasuk, inovasi GESITS sebagai motor listrik pertama karya anak bangsa yang ramah lingkungan.
"Berbagai terobosan tersebut menjadi cerminan langkah transformasi yang dilaksanakan di WIKA Group dengan lebih mengedepankan aspek sustainability dan green energy," kata Agung Budi Waskito.
Baca juga: Pakar: Teknologi modular WIKA bisa percepat proyek hunian pekerja IKN
Baca juga: WIKA raih dua proyek untuk pembangunan IKN Nusantara
Baca juga: Wika Gedung siap berpartisipasi bangun IKN di Kalimantan Timur
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023